Another Cerita Bagus

Dari Milis nie...

DIAM SAJA ATAU DAMAI SEJATI

Ada pasangan suami isteri yang hidup bahagia dan selalu menanam ketimun
serta membuat acar bersama-sama.

Si suami selalu berusaha mencari jenis ketimun yang paling bagus untuk
ditanam sedangkan si isteri selalu berusaha memperbaiki resep acarnya.
Mereka juga adalah keluarga bahagia dan semua tamu yang mengunjungi
rumah pasti pulang dengan sebotol 'home made' acar mereka yang terkenal
itu.

Para tetangga selalu mengagumi keluarga ini yang hidup rukun, bahagia
dan penuh damai.

Akhirnya sang suami telah meninggal. Pada masa liburan, anak-anak datang
ke rumah pada saat reuni keluarga dan berkata kepada ibu mereka, "Ma,
kami tahu mama suka bikin acar, jadi kami semua sepakat untuk menanam
ketimun lagi".

Sang ibu menjawab sambil tersenyum,

"Terima kasih banyak anak-anakku, tapi kalian tak perlu repot untuk
menanam ketimun sebab sebenarnya aku tidak suka membuat acar. mama
melakukannya hanya karena papa kalian sangat suka menanam ketimun."

Mereka semua kaget dan terharu tetapi yang paling kecil jadi bingung dan
sedih, sebab beberapa hari sebelum ia meninggal, papanya pernah mengaku
kepadanya bahwa sebenarnya dia itu tidak suka menanam ketimun, tapi dia
melakukannya hanya supaya menyenangkan ibu mereka.

Nah, cerita ini sedih atau senang? Aku sendiri bingung. Tapi memang
banyak senangnya. Mereka benar-benar bahagia melakukan sesuatu untuk
satu sama lain. Orang-orang lain sungguh senang dengan mereka dan bahkan
mengagumi mereka! Tapi mengapa sedih juga?
Terutama karena mereka gagal berbagi satu sama lain perasaan
masing-masing yang sebenarnya, sehingga gagal juga berbagi sukacita yang
sepenuhnya! Mereka memilih diam supaya ada damai... dan itu belum tentu
damai sejati yang mendatangkan kasih dan sukacita!

Jadi ada DAMAI SEJATI..... ada juga "DIAM SAJA....."